Sebelumnya saya mau ucapin Selamat hari Palang merah Sedunia . . .
Jean Henri Dunant yang
juga dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30
Oktober 1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial
warga negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant
lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques
Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah
penganut mashab Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh
yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya
menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak
yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan
ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. -
Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2012/05/henry-dunant-bapak-palang-merah-dunia.html
Jean Henri Dunant yang juga
dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30 Oktober
1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial warga
negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant lahir
di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques Dunant dan
istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah penganut mashab
Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh yang signifikan di
kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya menekankan pentingnya
nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak yatim-piatu dan
narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan ibunya melakukan
kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. Dunant tumbuh pada
masa kebangkitan kesadaran beragama yang dikenal dengan nama Réveil.
Pada usia 18 tahun, dia
bergabung dengan Perhimpunan Amal Jenewa (Geneva Society for Alms
Giving). Pada tahun berikutnya, bersama teman-temannya, dia mendirikan
perkumpulan yang disebut ”Thursday Association”, sebuah kelompok anak
muda tanpa ikatan keanggotaan resmi yang melakukan pertemuan rutin untuk
mempelajari Bibel dan menolong kaum miskin. Waktu senggangnya banyak
dia habiskan untuk mengunjungi penjara dan melakukan kegiatan sosial.
Pada tanggal 30 November 1852,
Dunant mendirikan cabang YMCA di Jenewa. Tiga tahun kemudian, dia
berpartisipasi dalam pertemuan Paris yang bertujuan membentuk YMCA
menjadi sebuah organisasi internasional.
Pada tahun 1849, ketika berusia 21, Dunant terpaksa meninggalkan
Kolese Kalvin (Collège Calvin) karena prestasi akademisnya buruk. Dia
kemudian menjadi pekerja magang di perusahaan penukaran uang bernama
Lullin et Sautter. Setelah masa magangnya selesai dengan prestasi baik,
dia diangkat sebagai karyawan bank tersebut.
Pada tahun 1853, Dunant
mengunjungi Aljazair, Tunisia, dan Sisilia karena ditugaskan oleh
perusahaan yang melayani “wilayah-wilayah jajahan Setif”, yaitu
perusahaan bernama Compagnie genevoise de Colonies de Sétif. Meskipun
pengalamannya kurang, Dunant berhasil menyelesaikan penugasan tersebut
dengan memuaskan.
Pada tahun 1859 Jean Henri Dunant melakukan perjalanan untuk
urusan bisnis. Dunant tiba di Solferino pada petang hari tanggal 24 Juni
1859, tepat ketika pertempuran antara kedua pihak tadi baru saja
selesai. Dia menyaksikan akibat-akibat dari Pertempuran Solferino,
sebuah lokasi yang dewasa ini merupakan bagian Italia. Perang mengerikan
antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino,
Italia Utara pada tanggal 24 Juni 1859. Tidak kurang 40.000 tentara
terluka menjadi korban perang, sementara bantuan medis tidak cukup
merawat korban sebanyak itu. Tergetar penderitaan tentara yang terluka,
Henry Dunant bersama penduduk setempat mengerahkan bantuan menolong
mereka. Sekembalinya ke Jenewa pada awal bulan Juli, Dunant memutuskan
menulis sebuah buku tentang pengalamannya itu, yang kemudian dia beri
judul Un Souvenir de Solferino (Kenangan Solferino). Buku ini
diterbitkan pada tahun 1862 dengan jumlah 1.600 eksemplar, yang dicetak
atas biaya Dunant sendiri. Henry Dunant mengajukan 2 gagasan. Pertama,
membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan
pendiriannya pada masa damai untuk menolong prajurit yg terluka di medan
perang. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi
prajurit yg cedera dan sukarelawan serta organisasinya yg menolong saat
terjadinya perang.
Pada 1863 Henry Dunant bersama keempat kawannya merealisasi
gagasan tersebut dengan mendirikan komite internasional untuk nantuan
para tentara yang cedera, sekarang disebut Komite Internasional Palang
Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) merupakan lembaga
kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai penengah dan netral pada tahun
1863. Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional juga memiliki
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
atau International Federation of Red Cross dan Red Crescent (IFRC).
Semangat Henry Dunant inilah yang mengilhami terbentuknya Perhimpunan
Nasional Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah yang didirikan
hampir di setiap negara di seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan
nasional. Sedang gagasan kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss
dengan mengadakan konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa
(1864) yang terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa
1949.
Pada tahun 1901, Henry Dunant menerima Penghargaan Nobel Perdamaian yang pertama, bersama dengan Frédéric Passy. Jean Henri Dunant meninggal dunia pada tanggal 30 Oktober 1910, dan kata-kata terakhirnya ialah“Kemana lenyapnya kemanusiaan?”
Sesuai keinginannya, Dunant dikuburkan tanpa upacara di Kompleks
Pemakaman Sihlfeld di Zurich. Dalam surat wasiatnya, dia mendonasikan
sejumlah uang untuk menyediakan satu “ranjang gratis” di panti jompo di
Heiden tersebut, yang harus selalu tersedia untuk warga miskin kawasan
itu. Dia juga memberikan sejumlah uang, melalui akte notaris, kepada
teman-temannya dan kepada organisasi amal di Norwegia dan Swiss.
Hari ulang tahunnya, 8 Mei, dirayakan sebagai Hari
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia (''World Red Cross and Red
Crescent Day''). Panti jompo di Heiden yang dulu menampungnya
itu sekarang menjadi Museum Henry Dunant. Di Jenewa dan sejumlah kota
lain ada banyak sekali jalan, lapangan, dan sekolah yang dinamai dengan
namanya. Medali Henry Dunant, yang dianugerahkan setiap dua tahun oleh
Komisi Tetap Gerakan Palang Merah dan Palang Merah Internasional,
merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan untuk Henry Dunant.

Jean Henri Dunant yang
juga dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30
Oktober 1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial
warga negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant
lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques
Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah
penganut mashab Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh
yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya
menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak
yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan
ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. -
Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2012/05/henry-dunant-bapak-palang-merah-dunia.html
Jean Henri Dunant yang
juga dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30
Oktober 1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial
warga negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant
lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques
Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah
penganut mashab Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh
yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya
menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak
yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan
ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. -
Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2012/05/henry-dunant-bapak-palang-merah-dunia.html
Jean Henri Dunant yang
juga dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30
Oktober 1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial
warga negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant
lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques
Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah
penganut mashab Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh
yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya
menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak
yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan
ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. -
Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2012/05/henry-dunant-bapak-palang-merah-dunia.html
Jean Henri Dunant yang
juga dikenal dengan nama Henry Dunant lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30
Oktober 1910 pada umur 82 tahun, adalah pengusaha dan aktivis sosial
warga negara Swiss juga dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia. Dunant
lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques
Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah
penganut mashab Kalvin (Calvinist) yang taat serta mempunyai pengaruh
yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya
menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak
yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan
ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin. -
Tokoh Ilmuwan Penemu -
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2012/05/henry-dunant-bapak-palang-merah-dunia.html